defersite

"Militer Australia Mungkin Iri dengan Kemampuan TNI..."

JAKARTA, Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi mengapresiasi langkah yang diambil Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menunda kerja sama militer dengan Australia. Hal itu dilakukan TNI karena adanya dugaan pelecehan TNI oleh pihak Australia.

Menurut Bobby, sebagai partner, semestinya Australia menghargai Indonesia sebagai mitra yang sejajar, bukan malah melecehkan.

"Militer Australia ini mungkin iri dengan kemampuan TNI kita, lomba menembak di kandang sendiri saja kalah, sudah bagus perwira kita mau sharing di sana," tulis Bobby melalui pesan singkat, Rabu (4/1/2017).

Ia menuturkan, bila dugaan pelecehan terhadap TNI itu terbukti benar, maka hal itu menunjukkan iktikad yang buruk dan provokatif bagi keberlangsungan kerja sama bilateral dengan Indonesia.

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, Komisi I juga akan menanyakan hal tersebut kepada TNI saat rapat kerja pada masa sidang berikutnya.

"Saya masih berharap ini adalah kesalahpahaman, tetapi kiranya benar ada pelecehan, bukan hanya penghentian kerja sama, kalau perlu langkah-langkah diplomatik harus dilakukan," lanjut dia.

Dari informasi yang ditelusuri Kompas, TNI sebelumnya mengirimkan surat kepada ADF pada 9 Desember 2016 tentang penghentian kegiatan kerja sama militer di antara kedua belah pihak. Hal itu dipicu dengan pengalaman pelatih dari Kopassus yang mengajar di sekolah pasukan khusus Australia tersebut.

Saat mengajar, pelatih tersebut mengetahui adanya pelajaran-pelajaran yang isinya menjelek-jelekkan TNI di akademi tersebut.

Saat menghadap kepala sekolah di akademi tersebut untuk mengajukan keberatan, sang pelatih Kopassus tersebut menemukan tulisan lainnya yang isinya justru menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.

"Ada kertas tulisan yang di-laminating," demikian sebagaimana dituturkan sumber tersebut. Sumber: Kompas.com

Menurut Menhan, Oknum Militer Australia yang Hina Pancasila Sudah Diberi Sanksi

BOGOR, - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengakui, ada oknum anggota Australian Defence Force (ADF) yang menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.

Hal ini diketahui berdasarkan laporan pelatih dari Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang mengajar di Sekolah Pasukan Khusus Australia.



Menhan mengatakan, oknum tersebut sudah diberi sanksi oleh ADF.

"Itu kan yang letnan saja, kemudian sudah ditegur, sudah dihukum itu," kata Ryamizard di Istana Bogor, Rabu (4/1/2017).

Ryamizard meyakini, militer atau Pemerintah Australia sama sekali tidak berniat untuk menghina atau melecehkan Indonesia.

Ia menegaskan, Australia dan Indonesia selama ini selalu menjaga hubungan baik.

"Jangan gara-gara 'curut-curut' enggak jelas itu hubungan negara enggak bagus, enggak baik juga," kata dia.

Menhan mengakui dengan adanya peristiwa ini, kerja sama militer antara TNI dan ADF ditunda.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat, dirinya akan segera menemui Menteri Pertahanan Australia untuk membahas kelanjutan kerja sama militer ini.

"Nanti saya ngomong dengan Menhan-nya dulu ya. Memang, seharusnya saya kemarin ke sana. Belum karena Menhan-nya lagi di rumah sakit, mungkin akhir bulan ini saya ke sana," ujar Ryamizard.

Dari informasi yang ditelusuri Kompas, TNI sebelumnya mengirimkan surat kepada ADF pada 9 Desember 2016 tentang penghentian kegiatan kerja sama militer di antara kedua belah pihak.

Hal itu dipicu dengan pengalaman pelatih dari Kopassus yang mengajar di sekolah pasukan khusus Australia tersebut.

Saat mengajar, pelatih tersebut mengetahui adanya pelajaran-pelajaran yang isinya menjelek-jelekkan TNI di akademi tersebut.

Saat menghadap kepala sekolah di akademi tersebut untuk mengajukan keberatan, sang pelatih Kopassus tersebut menemukan tulisan lainnya yang isinya justru menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.

"Ada kertas tulisan yang di-laminating," demikian sebagaimana dituturkan sumber tersebut.


Penulis : Ihsanuddin
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary dikutip dari KOMPAS.com

Menelisik Perbandingan Militer Indonesia Belanda Hari Ini yang Bagai Bumi dan Langit

Membandingkan militer Indonesia dan Belanda di masa lalu sama dengan membicarakan dagelan yang lucu sekali. Ya, alasannya tak lain karena kita dan mereka sama sekali tak sebanding. Belanda adalah negara penjajah yang luar biasa dan kita ya begitu-begitu saja. Dan bukti kalau mereka jauh lebih kuat tentu adalah penjajahan yang sedemikian lama itu.

Namun, ketika waktu berganti, segalanya pun ikut berubah. Militer Belanda yang dulu bagi Indonesia adalah bak seekor monster, kini tak lebih dari seorang bocah. Ya, angkatan perang kita saat ini melampaui jauh si negeri tulip. Dari data yang disusun Global Fire Power, diketahui Belanda saat ini berada di peringkat 35 dunia dan kita ada di posisi 14.

Hari ini kita sangat kuat kalau dibandingkan dengan Belanda. Bahkan seumpama kita balik invasi mereka, kemungkinan berhasilnya lebih dari 50 persen dengan catatan masing-masing negara berdiri di atas kekuatan sendiri. Untuk mengetahui perbedaan kekuatan Indonesia dan Belanda saat ini, berikut adalah ulasan tentang komparasinya.
Indonesia Menang Telak Soal Jumlah Tentara

Bukan bermaksud untuk sombong, namun pada kenyataannya kalau soal tentara kita jauh lebih unggul dari Belanda. Tak hanya dilihat dari jumlahnya saja, tapi juga kualitas yang dimiliki. Tentang jumlah, Indonesia memiliki tentara yang jauh lebih banyak alias berlipat-lipat dari Belanda. Ya, hari ini mereka hanya memiliki sekitar 50 ribuan tentara aktif, sedangkan kita mempunyai 476 ribu serdadu siap perang.Tentara Belanda vs Indonesia

Tak hanya jumlah, Indonesia juga unggul soal kualitas. Hal ini terbukti dari beragam prestasi yang ditorehkan oleh para tentara kita di berbagai ajang dunia. Belanda mungkin juga cukup berprestasi, namun masih kalah jauh dibanding Indonesia. Tak hanya lewat prestasi, bukti kualitas tentara kita juga dilihat dari begitu banyaknya pasukan elit yang dimiliki, macam Denjaka, Sat-Bravo, Kopaska, dan lain sebagainya yang masing-masingnya sudah mendapatkan pengakuan dunia.
Kekuatan Darat Indonesia Jauh Lebih Tangguh

Jika di ranah tentara kita menang telak, lalu bagaimana dengan kekuatan darat? Ya, sama sekali tak ada bedanya alias kita masih unggul jauh. Hal ini dibuktikan dari koleksi alutsista darat kedua negara yang begitu jauh terpautnya.Kekuatan darat Belanda vs Indonesia

Soal tank misalnya, Indonesia memiliki sekitar 468 buah, sedangkan Belanda sama sekali tidak punya. Serius, kalau tidak percaya silakan telusuri datanya di Global Fire Power. Meskipun begitu, Belanda memiliki sekitar 979 buah kendaraan taktis. Namun, kita tetap unggul di situ karena memiliki sekitar 1.089 buah dan masih bisa produksi lebih banyak lagi.
Kekuatan Udara Kita Setara dengan Mereka

Soal tentara dan kekuatan darat kita menang jauh, namun lain soal daya udara. Ya, di ranah ini siapa sangka kalau Belanda ternyata cukup kuat. Hal ini lagi-lagi bisa kita lihat dari jumlah alutsista yang dimiliki oleh masing-masing negara.

Kekuatan udara Belanda [Image Source]

Misalnya pesawat tempur, Belanda ternyata unggul dari kita dengan jumlah 66 buah sedangkan Indonesia hanya 58 saja. Pun demikian dengan helikopter serbu, mereka memiliki 27 buah dan Indonesia hanya 5 saja. Meskipun demikian, kita cukup unggul untuk pesawat transportasi dengan memiliki 170 buah sedangkan mereka hanya 45 saja.


Kekuatan Laut Kita dan Mereka Cukup Berimbang

Sama halnya seperti kekuatan udara, dalam hal daya laut ternyata kita dan mereka cukup berimbang walaupun Indonesia bisa dibilang lebih unggul sedikit. Kalau dilihat dari alutsistanya, beberapa kita unggul. Misalnya jumlah Corvette yang totalnya 10 buah sedangkan mereka 0 alias tak punya, serta kapal patroli yang mana kita memiliki 66 buah sedangkan mereka hanya 4 saja.Perbandingan kekuatan laut Indonesia vs Belanda

Meskipun unggul, tapi Indonesia kalah jumlah kapal selam. Ya, mereka ternyata memiliki 4 buah, sedangkan Indonesia hanya 2 saja. Walaupun demikian, rencananya pemerintah bakal menganggarkan dana untuk kapal selam. Sehingga dalam waktu dekat jumlahnya mungkin akan sama dengan Belanda atau bahkan lebih.

Penjajah tak selamanya jemawa, ungkapan ini pas untuk menggambarkan kondisi Belanda sekarang. Dulu mereka bagai monster, tapi hari ini bukan siapa-siapa. Meskipun demikian, kita juga tak boleh terlalu sombong dan congkak. Pasalnya, Belanda sendiri ada andil dalam membentuk kekuatan militer kita di masa lalu. Sumber: Boombastis.com

Mantan Tahanan Guantanamo: Militer AS Hina Islam Dengan Injak dan Letakan Al Qur’an Di Toilet

Mantan tahanan di penjara Guantanamo asal Afghanistan yang kini berada di Kuwait, Faiz al-Kandari, menuding negaranya Afghanistan sengaja menjual dirinya kepada Amerika Serikat dalam wawancaranya dengan surat kabar Alarai Kuwait.



“Afghanistan menjual saya ke Amerika Serikat daripada saya harus mendapatkan perpindahan ke Kuwait. Beberapa warga Kuwait masih mengatakan biarkan saya tetap berada disana sepanjang hidup,” ujar Faiz dalam wawancaranya hari Senin (26/12) kemarin.

Faiz melanjutkan, “Mereka memberikan para tahanan makanan dengan porsi sangat sedikit dan dalam keadaan buruk. Bahkan terkadang militer AS menempatkan obat di makan tersebut yang membuat kami tidak tidur selama delapan hari berturut-turut.”

Mereka menggunakan berbagai macam metode penyiksaan psikologis dan fisik kepada kami. Selama bertahun-tahun mereka tidak memadamkan lampu di penjara sehingga para tahanan merasakan panasnya lampu di atas kepalanya, ujar Faiz menceritakan bagaimana kekejaman penjara Guantanamo milik Amerika Serikat

Menurut Faiz tindakan yang paling membuatnya marah adalah ketika para serdadu AS menghina Al-Quran dengan meletakannya ke dalam toilet, lalu menginjaknya. (Rassd/Ram)

Sumber Era Muslim

Menangkan Pilpres Amerika, Ini Kebijakan Trump di Bidang Militer dan Keamanan

WASHINGTON - Donald Trump sudah berada diambang pintu Gedung Putih.

Suara elektoral Calon Presiden dari Partai Republik ini terus bertambah dan meninggalkan calon Presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Banyak pihak yang merasa cemas dengan posisi Trump (jika terpilih) sebagai POTUS (President of The United States).



Bukan hanya masyarakat Amerika, melainkan juga sekutu-sekutu negara adidaya tersebut, termasuk sejumlah negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Donald Trump diprediksi akan mengeluarkan kebijakan kontroversial di bidang pertahanan dan keamanan AS.

Berikut pernyataan Trump dalam kampanyenya soal isu-isu pertahanan dan keamanan, baik di AS maupun internasional.

* Anggaran militer AS akan ditambah

*Tembok Perbatasan akan menutup Perbatasan Meksiko-AS.

*Menghancurkan ISIS akan menjadi prioritas

*Mengultimatum negara NATO agar tidak terlalu bergantung kepada AS

*Mengancam tidak akan melindungi para sekutu NATO karena kontribusi mereka terhadap anggaran NATO tidak adil atau tidak sepadan

*Hanya akan membela sekutu NATO yang memenuhi kewajiban finansial mereka

*Mengizinkan Jepang dan Korea Selatan memiliki senjata nuklir

*Menarik mundur tentara AS dari semenanjung Korea dan membiarkan Jepang, Korut dan Korsel terlibat perang nuklir

*Meminta kontribusi tentara Arab Saudi untuk memerangi ISIS. Jika menolak, Trump akan menghentikan pembelian minyak dari negara tersebut

*Mengembargo kembali Iran. Menurut Donald Trump, Iran adalah terorist Islam nomor 1 di dunia.

Sumber Tribunnews

Rusia Tingkatkan Alat Sistem Komunikasi Militer

Pemerintah Rusia akan memberikan 244 alat sistem komunikasi dengan teknologi terbaru, kepada Angkatan Darat mereka. Rencananya, pemberian alat komunikasi tersebut akan direalisasikan pada akhir tahun 2016.

Kepala Staf Angkatan Darat Rusia Mayjen Alexander Galgash mengatakan, diharapkan dengan alat sistem komunikasi terbaru ini mampu meningkatkan kordinasi prajurit di lapangan agar cepat mendapatkan informasi.

“Sesuai dengan pesanan kementerian pertahanan, sebanyak 244 sistem komunikasi termutakhir direncanakan akan dikirim ke Pasukan Sinyal Komunikasi. Pengiriman ini akan meningkatkan persentase teknologi komunikasi yang terbaru hingga 45 persen, dan pada 2020 ditargetkan mencapai lebih dari 70 persen,” ujar Galgash, kepada radio Life Zvuk, Minggu (23/10/2016).

sumber : militer meter

Oso: Ancaman Narkoba Lebih Ngeri Ketimbang Serangan Militer

Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengingatkan bahwa ancaman yang paling serius adalah gerakan kriminal narkoba. Karena tujuan untuk melumpuhkan pola pikir kebanggaan bangsa Indonesia, nilai budaya, dan segala yang menyangkut kepribadian bangsa Indonesia.

Oso sapaan akrab Oesman Sapta menyampaikan hal itu ketilka membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Aula Makodam XII Tanjungpura di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (21/10). Sosialisasi ini diikuti oleh 530 peserta, terdiri dari para perwira, tamtama dan bintara se Garnizun Pontianak.


Lebih lanjut Oesman Sapta menegaskan, satu-satu jalan untuk mengintervensi bangsa Indonesia yang bisa dilakukan adalah dengan cara merusak moral generasi bangsa.


"Kalau intervensi fisik dengan cara merebut kedaulatan, TNI sangat mampu mengatasi hal-hal yang bersifat keamanan. TNI kita luar biasa," ungkap Oso dalam rilis Humas MPR.

Ancaman lewat narkoba ini luar biasa. Mereka memasukkan narkoba ke Indonesia terbesar di dunia. Kalau ini masalah narkoba ini tidak ditanggulangi, kata Oso, maka hancurlah martabat bangsa.

Lucunya, kata Oso, orang tua baik swasta, sipil, TNI, Polri maupun pejabat eksekutif, menteri dan lainnya, kalau anaknya terkena narkoba maka ia berusaha melindungi supaya orang lain tidak tahu kalau anaknya terkena narkoba.

"Jadi ancaman lewat narkoba ini lebih ngeri dari serangan militer. Musuhnya tidak ketahuan," ujarnya.

Nah, untuk mengatasi ini, tegas Oso, adalah dengan cara terus-menerus menyosialisasikan Empat Pilar.

Dinding pertahanan yang terakhir adalah Empat Pilar. Karena di dalam Empat Pilar, menurut Oso, dimana setiap pilarnya ada makna, ada pertahanan, ada ketahanan, ada rasa kebanggaan terhadap rasa memiliki bangsa Indonesia.

"Hanya itu satu-satu cara untuk mempertahankan negara kita," ujar Oso.

Sosialisasi ini selain dihadiri para pemateri, yaitu Prof. Bachtiar Aly (Ketua Fraksi Nasdem di MPR), Zainut Tauhid Sa'adi (Ketua Fraksi PPP MPR) dan Ma'ruf Cahyono (Sesjen MPR). Juga dihadiri Pangdan XII Tanjungpura Mayjen TNI Andhika Perkasa.

Selaku tuan rumah, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Andhika Perkasa menyatakan, acara sosialisasi ini merupa peristiwa istimewa untuk Kodam XII Tanjungpura. Karena dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara beserta anggota MPR, dan Sesjen MPR. [rmol]

Pangkalan MIliter Rahasia Nazi Ditemukan di Kutub Utara

Sebuah pangkalan militer rahasia Nazi di kutub utara ditemukan oleh para ilmuwan asal Rusia. Di dalamnya terdapat banyak peninggalan bersejarah masa Perang Dunia II.

Diberitakan The Independent, Jumat (21/10), pangkalan militer itu ditemukan di pulau Alexandra. Instalasi itu dibangun pada 1942, setahun setelah Adolf Hitler menginvasi Rusia.




Bernama sandi "Schatzgraber” yang artinya "pemburu harta karun" oleh tentara Jerman, pangkalan militer tersebut digunakan sebagai stasiun cuaca taktis. Pangkalan itu ditinggalkan setelah para peneliti di dalamnya jatuh sakit setelah keracunan daging beruang kutub pada 1944 sehingga harus diselamatkan oleh U-boat Jerman.

Sejak saat itu, pangkalan militer tersebut tidak diketahui keberadaannya. Pangkalan itu ditemukan 72 tahun kemudian dan lebih dari 500 benda ditemukan di dalamnya, di antaranya dokumen-dokumen yang masih tertata rapi.

Benda lainnya yang ditemukan di dalam bunker pangkalan militer itu, termasuk peluru-peluru berkarat dan barang-barang bersenjata dari Perang Dunia II. Semuanya dalam kondisi yang baik karena diawetkan oleh cuaca yang dingin.

Pulau Alexandra sangat penting bagi Jerman dalam Perang Dunia II. Di tempat ini, peneliti mengirimkan laporan cuaca yang vital bagi perencanaan serangan, pergerakan tentara, kapal selam dan armada tempur laut.

Nama "pemburu harta karun" disematkan karena pangkalan militer itu diyakini memiliki misi rahasia, yang diduga oleh para sejarawan adalah untuk memenuhi ambisi Hitler menemukan benda-benda antik.

Rusia juga berencana membangun pangkalan militer permanen di pulau ini. (den) CNNIndonesia

BNN Akan Rekrut TNI Bersenjata Canggih Buru Bandar Narkoba

PALANGKARAYA - Badan Narkotika Nasional ( BNN) sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo untuk melengkapi persenjataan canggih lebih hebat dari yang dimiliki oleh TNI dan Polri yang jangkauan tembakan mencapai 1,6 kilometer tembakan lurus sedangkan, tembakan lambung mencapai 2,4 km.



Bahkan, BNN akan mengambil prajurit TNI yang handal dan terlatih dalam membekuk bandar narkoba yang makin menjadi-jadi yang sudah menjadi musuh negara yang tujuannya menghancurkan NKRI.

BNN juga menguraikan, bahwa semua jenis narkoba selain ganja adalah merupakan pasokan dari luar negeri termasuk ada narkoba jenis yang baru jenis ekstasi masuk ke Indonesia yang ternyata kiriman dari negara Jerman.

Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Budi Waseso ( Buwas ) saat menjadi pembicara dalam acara workshop tentang pemberantasan peredaran narkoba di Palangkaraya, Kalimantan Tengah , Selasa (18/10/2016) mengatakan, soal pengadaan senjata canggih dan bekerjasama dengan TNI, sudah dapat persetujuan Presiden, tinggal persetujuan DPR RI.

Menurut Budi Waseso, yang mengaku datang ke Palangkaraya sekaligus untuk mengenang masa lalu dia saat menjadi Kapolresta Palangkaraya, selama ini pihak BNN dan polisi kesulitan dalam proses hukum bandar narkoba, karena meskipun pelaku dan modus serta jaringan sudah diketahui secara akurat.

Namun lanjut dia, kesulitan sering ditemukan dilapangan terkait barang bukti dan alat bukti terhadap bandar narkoba untuk membekuknya untuk mengajukannya ke persidangan.

"Kendala ini yang sering kami hadapi dilapangan untuk polisi dan BNN dalam melakukan operasi," katanya.

Lalu kenapa BNN mengandeng TNI dalam melakukan operasi membekuk bandar narkoba tersebut?

"Indonesia sudah darurat narkoba. Bandar Narkoba merupakan musuh negara yang harus dibasmi. Yang bisa membasmi musuh negara adalah TNI bekerjasama dengan polisi membekuk bandar narkoba," katanya.

Buwas menegaskan, dengan kesiapan TNI yang selalu melakukan latihan rutin untuk perang melawan musuh negara serta dengan dilengkapi senjata canggih, ketika data dan fakta sudah lengkap dan jelas, bahwa sosok yang ditarget adalah bandar narkoba.

"TNI bisa melakukan penembakan hingga mati terhadap pelaku, karena dia adalah musuh negara yang harus dibasmi. TNI khusus untuk melakukan penembakan saja, soal jenazahnya, nanti jadi urusan polisi dan BNN untuk membungkusnya dengan kantong jenzah, itu bukan lagi urusan TNI," ujar Buwas.

Buwas juga mengatakan, usulannya dalam rapat kabinet kepada Presiden Joko Widodo, untuk menempatkan semua tahanan narkoba dalam satu pulau yang banyak binatang buasnya seperti buaya sudah disetujui.

"Sehingga rencananya gedung tahanan narkoba tersebut akan dibangun di dekat pulau Natuna yang dijaga ketat oleh TNI," tegas uBuwas yang menceritakan ayahnya adalah mantan anggota Kopasus. (*) Tribunews

Ini Gadis Pertama yang Kenakan Hijab di Sekolah Militer, AS

Sampai saat ini, dunia barat sangat rentan terhadap kasus diskriminasi terhadap kaum muslim atau sering disebut juga dengan islamophobia. Namun, semua itu tidak menjadi masalah untuk Sana Hamze.

Sana Hamze jadi muslimah pertama yang diizinkan memakai hijab di sekolah militer di Vermont, Amerika Serikat. Gadis lulusan Universitas Norwich itu, kini tengah menempuh pendidikan di sekolah militer swasta tertua di AS.

"Saya tidak memandang diri saya sedang mengubah dunia atau mengubah Amerika," kata gadis 18 tahun asal Fort Lauderdale, negara Bagian Florida itu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Senin (17/10).

"Saya tidak memandang diri saya sedang mengubah dunia atau mengubah Amerika," kata gadis 18 tahun asal Fort Lauderdale, negara Bagian Florida itu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Senin (17/10).

"Saya melihatnya ini hanya soal sebuah sekolah yang mengizinkan seorang siswanya menjalankan pratik agama sekaligus menempuh pendidikan untuk menjadi tentara Angkatan Laut," lanjut dia.


Sana Hamze

Dengan mengikuti sekolah militer Hamze rupanya ingin meneruskan jejak keluarganya yang berasal dari keluarga militer. Awal tahun ini ketika mendaftar ke Norwich dia sudah meminta izin akan mengenakan hijab sebagai bagian dari keyakinannya dan permohonannya dikabulkan.

Awalnya dia ingin masuk ke Charleston, kampus militer di South Carolina, tapi permohonannya untuk memakai hijab ditolak.
Nenek buyut Hamze dulunya tentara Angkata Udara dan nenek-kakeknya waktu itu bertemu ketika bertugas di Puerto Rico sebagai tentara Angkatan Laut dan ayahnya adalah polisi di Florida.

"Saya tahu apa yang saya lakukan adalah untuk melindungi negara. Saya bergabung di ketentaraan untuk melindungi negara," kata dia. (Ref: sandk, merdeka.com, dailymail.co.uk)
Diberdayakan oleh Blogger.