“Afghanistan menjual saya ke Amerika Serikat daripada saya harus mendapatkan perpindahan ke Kuwait. Beberapa warga Kuwait masih mengatakan biarkan saya tetap berada disana sepanjang hidup,” ujar Faiz dalam wawancaranya hari Senin (26/12) kemarin.
Faiz melanjutkan, “Mereka memberikan para tahanan makanan dengan porsi sangat sedikit dan dalam keadaan buruk. Bahkan terkadang militer AS menempatkan obat di makan tersebut yang membuat kami tidak tidur selama delapan hari berturut-turut.”
Mereka menggunakan berbagai macam metode penyiksaan psikologis dan fisik kepada kami. Selama bertahun-tahun mereka tidak memadamkan lampu di penjara sehingga para tahanan merasakan panasnya lampu di atas kepalanya, ujar Faiz menceritakan bagaimana kekejaman penjara Guantanamo milik Amerika Serikat
Menurut Faiz tindakan yang paling membuatnya marah adalah ketika para serdadu AS menghina Al-Quran dengan meletakannya ke dalam toilet, lalu menginjaknya. (Rassd/Ram)
Sumber Era Muslim
EmoticonEmoticon