defersite

Pangkalan Militer Natuna 2017 Segera Diwujudkan, TNI siap dengan segala Kemungkinan

Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo memastikan TNI siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi terkait Laut China Selatan. Oleh karena itu pihaknya terus mempercepat pembangunan pangkalan TNI di pulau terluar.

Hal tersebut, disampaikan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat melakukan Ziarah makam Gus Dur (Abdurrahman Wahid) di Ponpes tebu Ireng Jombang, Jawa Timur (27/9).


Pangkalan TNI di pulau terluar seperti yang dimaksudkan Panglima TNI tidak hanya di Natuna, namun juga di pulau-pulau terluar lainnya, seperti morotai, biak, merauke dan Saumlaki-Selaru. “Pembangunan pangkalan TNI di pulau-pulau terluar ini ditentukan berdasarkan skala prioritas, Seperti meningkatnya kepentingan pengamanan perbatasan terluar Pulau Natuna yang bersinggungan dengan Laut China Selatan, Otomatis akan didahulukan,” tegas Panglima TNI.

Bahkan jika diperlukan, tambah Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, TNI siap atas berbagai kemungkinan yang terjadi dengan Laut China Selatan (LCS) termasuk jika muncul konflik dengan Tiongkok.

Namun demikian, Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menghimbau kepada semua pihak agar saling menjaga Laut China Selatan kondusif dan damai.

“Demi stabilitas Laut China Selatan, Kami menghimbau agar semua pihak tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa mengganggu dan merusak instabilitas Laut China Selatan,” paparnya kepada jakartagreater.



Menurut Gatot, pembangunan akan dimulai pada akhir tahun 2016. Pada tahun 2017, diharapkan ada perkembangan pembangunan di sejumlah kawasan tersebut.

Selain itu, pemerintah juga perlu membangun dermaga yang dapat disinggahi oleh sejumlah Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk menjaga keamanan perairan. Gatot mengatakan, pemerintah juga perlu menambah radar untuk memantau wilayah di seluruh kawasan perbatasan.

Selain itu, yang perlu diperbaiki tambah Panglima TNI di Natuna adalah perpanjang Runway Lanud Ranai dan tempat pesawat tempur ground support equipment.

Menurut Gatot, pemerintah perlu membangun dermaga yang dapat disinggahi oleh sejumlah Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk menjaga keamanan perairan serta menambah radar untuk memantau wilayah di seluruh kawasan perbatasan.


Wilayah Kepulauan Natuna menjadi strategis karena merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

Wilayah ini juga merupakan wilayah laut Indonesia yang menjadi jalur utama pelayaran global, terutama bagi kapal-kapal yang hendak menuju Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan.

Pengembangan Natuna menjadi sebuah keharusan dan juga prioritas utama bagi pemerintah Indonesia, bukan saja karena Presiden Jokowi ingin perbatasan sebagai beranda terdepan Indonesia, melainkan juga ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. (marksman) Jakarta Greater
Admin

I'm just a beginner blogger who tried to learn things related to coding which always appears in front of the eye


EmoticonEmoticon

Diberdayakan oleh Blogger.